UINSU dan UUM Mempererat Kerja Sama Akademik Internasional melalui Pelaksanaan ICOCI 2025 dan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)

Medan, 25 Juni 2025 – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) kembali tampil di panggung internasional lewat partisipasinya dalam The 10th International Conference on Computing and Informatics (ICOCI 2025) yang digelar di Hotel Santika Dyandra, Medan. Dalam konferensi yang dihelat bersama Universiti Utara Malaysia (UUM), UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan University of Technology and Applied Sciences Oman ini, UINSU berperan sebagai co-host sekaligus mempererat kerja sama kelembagaan dengan sejumlah universitas terkemuka di Asia Tenggara.

Mengangkat tema “Beyond Binary: AI, Humanity, and the Dawn of IR 5.0”, ICOCI 2025 menjadi forum kolaborasi internasional yang menyoroti peran kecerdasan buatan (AI) dan teknologi digital dalam memperkuat nilai-nilai kemanusiaan di tengah dinamika Revolusi Industri 5.0. Konferensi ini menarik partisipasi akademisi dari 12 negara dan menerima 66 makalah hasil seleksi ketat dari total 84 naskah yang dikirimkan oleh para peneliti mancanegara.

Rektor UINSU, Prof. Dr. Nurhayati, melalui sambutan yang disampaikan langsung oleh Plh Rektor, Prof. Dr. Katimin, M.Ag., menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kolaborasi strategis antara UINSU dan Universiti Utara Malaysia (UUM). Ia menekankan bahwa kerja sama ini tidak semata-mata bertujuan untuk pertukaran akademik, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama dalam mengembangkan teknologi yang berlandaskan etika, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, serta menghargai kearifan lokal.

“Kolaborasi ini menunjukkan kesamaan visi dalam menciptakan teknologi yang bermartabat dan berfokus pada kemaslahatan publik. Kami yakin, kerja sama dalam pengembangan kurikulum AI, riset yang beretika, hingga program pengabdian masyarakat akan terus mengalami kemajuan,” ujar Rektor UINSU.

Senada dengan itu, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UINSU, Dr. Zulham, menegaskan bahwa kemitraan ini bersifat strategis dan telah menunjukkan capaian konkret. “Kami telah melahirkan publikasi bersama, menghadirkan dosen tamu lintas negara, dan tengah merancang program double-degree serta pendirian pusat riset bersama di bidang AI dan etika,” ujarnya.

Momen puncak kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universiti Utara Malaysia (UUM) dan empat perguruan tinggi Indonesia: UINSU, Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Universitas Sangga Buana, serta Universitas Syiah Kuala. Prosesi penandatanganan berlangsung khidmat di sela-sela konferensi dan turut disaksikan oleh Anggota Komisi VIII DPR RI, H. M. Husni, SE, MM, serta Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara, Dr. H. Impun Siregar, MA. Hadir pula Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Dr. Tohar Bayoangin, M.Ag., bersama Kepala Pusat Layanan Internasional serta tim kerja sama, kelembagaan, dan humas UINSU yang mendampingi Plh Rektor.

Wakil Rektor Universiti Utara Malaysia (UUM), Prof. Dato’ Dr. Mohd Foad Sakdan, dalam sambutannya menekankan pentingnya membangun “jambatan ilmu dan jambatan serumpun” antara Indonesia dan Malaysia. Menurutnya, kolaborasi ini akan memperkuat berbagai inisiatif strategis, mulai dari program pertukaran mahasiswa dan dosen, riset kolaboratif, pengembangan kurikulum, hingga pelaksanaan proyek-proyek sosial berbasis komunitas di kawasan ASEAN.

“Penandatanganan MoU ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah strategis untuk membentuk generasi unggul yang berakar pada nilai-nilai lokal namun memiliki daya saing di tingkat global,” tegasnya.

ICOCI 2025 juga menjadi momentum penting bagi penguatan kerja sama riset antara UINSU dan UUM. Dalam forum ini, empat makalah hasil kolaborasi dosen dari kedua perguruan tinggi dipresentasikan sebagai bagian dari program mentorship terstruktur yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas riset dan produktivitas publikasi internasional.

Dekan School of Computing UUM, Prof. Dr. Osman Ghazali, menekankan bahwa inovasi digital harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Teknologi seharusnya tidak menciptakan jarak, melainkan menjadi jembatan yang menyatukan dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan,” tuturnya.

Partisipasi UINSU sebagai mitra strategis dalam ICOCI 2025 menegaskan komitmennya dalam memperkuat jejaring akademik global serta mendorong percepatan transformasi digital yang inklusif dan berlandaskan etika. Mengusung semangat serumpun dan kesamaan visi dalam pengembangan pendidikan kawasan, UINSU bersama Universiti Utara Malaysia (UUM) siap memasuki babak baru kolaborasi internasional yang diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat ASEAN dan komunitas global.