Forum Dekan Saintek seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Kementerian Agama Republik Indonesia diselenggarakan pada 5-8 Juni 2024, FST UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bertindak sebagai tuan rumah kegiatan akbar tersebut, tepatnya di El Hotel Malioboro Yogyakarta. Prof. Dr. Khurul Wardati, Dekan FST UIN Sunan Kalijaga selaku tuan rumah, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 148 peserta yang terdiri atas Dekan, Wakil Dekan, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, dan Kepala Laboratorium se-PTKIN di Indonesia. Prof. Khurul menggaris bawahi pentingnya bersinergi dan bekerja sama antar FST, maka kegiatan menggelar Forum Group Discussion (FGD) yang terdiri atas 11 cluster meliputi: Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, Kepala Laboratorium, dan seluruh Program Studi.
Prof. Dr. Sri Harini, Ketua Forum Dekan FST menyampaikan, bahwa agenda rutin dilaksanakan untuk penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya penguatan integrasi Sains dan Islam di PTKIN. Pada mulanya Fordek Saintek diinisiasi oleh 5 FST dengan motivasi yang sama, bahwa FST PTKIN memiliki sumber daya manusia, mahasiswa dan program-program yang unggul. Hingga saat ini FST PTKIN telah bergabung dengan Forum Dekan Teknik Indonensia serta MIPA-net, merupakan asosiasi nasional Lembaga Pendidikan Tinggi pada bidang Sains, baik PTKI maupun Perguruan Tinggi Umum. Fordek Saintek telah merevitalisasi peralatan laboratorium sejak tahun 2016 yang disupport oleh Kementerian Agama. Kegiatan lainnya adalah student mobility, student exchenge, program MBKM, workshop persiapakan ASIIN, dan penguatan penyusunan kurikulum berbasis OBE.
Direktur Diktis Kemenag RI Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, secara resmi membuka Forum Dekan Saintek PTKIN se-Indonesia. Pada sambutannya menjelaskan bahwa FST merupakan penanda penting dari transformasi IAIN menjadi UIN, sehingga FST sebagai fakultas umum di PTKIN tidak seharusnya pesimis, karena tidak menutup kemungkinan secara SDM, mahasiswa, dan program unggulan dapat bersanding dengan FST di perguruan tinggi umum dengan nuansa ke-Islaman sebagai sebuah kelebihan. Pada sambutan tersebut beliau berpesan pentingnya: (1) Branding FST: baik secara nasional maupun internasional; (2) Jujur sebagai saintis dan akademisi: bahwa ilmu selayaknya diperlakukan sebagai ilmu, jangan ilmu diperlakukan sebagai ideologi; (3) Redesain Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE): kedepan harus selenggarakan oleh Komite Nasional OASE yang independen dan profesional; (4) Fordek Saintek harus memiliki academic event selevel AICIS: untuk menggandeng berbagai kampus berbasis teknologi di Indonesia dan internasional. Pada kesempatan yang sama Dekan FST UIN SU Medan Dr. Zulham, M.Hum. didampingi seluruh Wakil Dekan, Ketua Program Studi dan Kepala Laboratorium menyatakan siap untuk melaksanakan hasil rekomendasi Fordek Saintek 2024. Lebih tegas beliau menjelaskan sejumlah capaian yang menjadi target hingga 2027, diantaranya: (1) Akreditasi Internasional; (2) International Standard Organization (ISO); (3) Pembukaan Prodi Mageister Matematika, Prodi Magister Teknologi Informasi, Prodi Agroteknologi, serta Prodi Teknik Elektro; (4) International Branding; dan (5) International Recognition.